Ketika menghadiri sebuah acara IHT, saya berpikir akan memperoleh sesuatu informasi terkini yang saya perlukan dan benar-benar menginspirasi (inspiring) diri saya sehingga bisa meningkatkan kompetensi saya sebagai tenaga kerja yang baik.
Pada sisi lain, ketika mengikuti kegiatan workshop, saya berencana akan bekerja bersama teman-teman untuk menghasilkan sebuah rumusan dan langkah-langkah kerja nyata untuk kemudahan dan kelancaran menjalankan tugas selanjutnya.
Namun apa yang saya hadapi saat ini, kedua pemikiran saya ternyata kurang pas. Merasa penasaran, saya mencoba mencari tahu kebenarannya lewat sebuah media (internet). Hasilnya demikian, silakan direnungkan dan diimplementasikan.
Salah Satu Kegiatan IHT
Belajar, bekerja dan bercengkerama di perkotaan hal yang biasa dilakukan. Belajar, berdiskusi dan bermain dialam bebas yang indah nan asri merupakan fenomena baru. Aktivitas di bawah kaki gunung, di hamparan lembah hijau yang berhawa sejuk dan bersih adalah impian setiap insan perkotaan. Untuk mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan, kami hadir memberikan solusi
Dalam satu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah, sistem bekerja biasanya memakai cara ”interdepartemental proof“. Artinya satu bagian dengan bagian lain saling terkait atau saling ketergantungan, untuk itu team work sangat diperlukan. Untuk memperoleh team worki yang solid, kami sajikan pelatihan dalam bentuk OUTBOUND TRAINING
Manfaat Pelatihan :
1. Menciptakan SDM berkualitas dan berintegritas tinggi
2. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan berwawasan luas
3. Memiliki visi yang jelas, karakter yang kuat dan profesional
4. Mampu mengatasi konflik secara internal maupun eksternal
5. Mampu membangun kerjasama/team work yang solid
6. Dapat menghilangkan stress yang menghimpit masyarakat kota
7. Dapat menggalang kebersamaan sesama rekan kerja
8. Dapat menghargai dan menghormati pendapat orang lain
9. Dan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap Organisasi maupun individu
Pengertian Workshop
Sebuah workshop, jauh lebih berarti ketimbang dialog, talkshow, atau seminar. Ada pembekalan keilmuan yang menurut saya harusnya disampaikan dengan simpel, ringkas dan aplikatif, hingga setiap peserta tahu bagaimana menulis dengan lebih baik, setelahnya.
Workshop yang baik, selain membekali juga mampu membuat pesertanya bisa menemukan kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki sebagai seorang penulis. Sehingga bisa melakukan lompatan yang signifikan bakda workshop. Tahu perubahan apa yang harus mereka buat, perbaikan apa yang harus mereka lakukan pada puluhan file yang saat ini bersembunyi dengan manis di folder komputer kita.
Idealnya workshop menulis diadakan minimal sekali tiga hari, ini menurut saya. Di Mastera waktu itu kami belajar selama 5 hari.
Ada proses menulis dan dibedah, yang berlangsung oleh instruktur yang tepercaya, dan memiliki kemampuan mengajar yang baik dan menyenangkan, hingga atmosfir workshop mendukung proses belajar. Akan lebih baik lagi jika proses ini kemudian terus berlangsung. Sebab upaya memproses diri tidak selesai, setelah kita menjadi penulis dan punya buku yang diterbitkan. Proses ini akan mengasah kreativitas, ini yang membuat kenapa ada penulis yang bisa terus menemukan ruang untuk berkarya, dan ada penulis-penulis yang setelah berkarya (seolah-olah) selesai, atau karyanya terkesan sebagai pengulangan alias itu-itu saja. Kebaruan dalam karya harus ditemukan lewat pencarian yang terus menerus.
1 komentar:
RINGKASAN
Peninjauan kembali adalah langkah terakhir yang dapat ditempuh oleh Prita Mulyasari untuk memperjuangkan keadilan terkait kasus pencemaran nama baik RS. Omni International. MA diharapkan untuk memperhatikan upaya tersebut dan jangan sampai keadilan subtantif dapat dikalahkan oleh tinta hitam di atas kertas putih. Dengan naiknya lagi kasus ini, secara tidak langsung dapat membuat publik kecewa.
TANGGAPAN
Prita merupakan salah satu orang yang patut dicontoh atas keberaniannya menyampaikan pendapat. Beliau berani menyampaikan kritikan terhadap pelayanan Rumah Sakit Omni Internasional yang seharusnya beliau sebagai konsumen mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari pihak rumah sakit tersebut. Beliau juga sosok ibu yang mengagumkan, karena mau melakukan hal ini demi anaknya. Beliau tidak semata-matamelakukan demi anaknya saja, tetapi juga untuk seluruh konsumen rumah sakit tersebut. Seharusnya di negara yang menganut asas Demokrasi, hak untuk menyatakan pendapat tersebut dilindungi undang-undang.
Posting Komentar