Rabu, 26 September 2012

Tugas Novel dan Hikayat


Kerjakan soal-soal berikut, lalu kirimkan ke e-mail: bambangdwisasongko@yahoo.com!
Penggalan novel berikut dapat dilihat pada blog: bambangdssmagasolo.blogspot.com

KD 15.2 Membandingkan unsur intrinsik  dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan dengan hikayat  

1.
Sebutkan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel!
2.
Jelaskan perbedaan pokok permasalahan yang diangkat dalam  novel berikut!
3.
Ceritakan kembali isi novel berikut!
4.
Uraikan permasalahan dalam novel berikut!
5.
Simpulkan isi novel berikut!
6.
Rumuskan permasalahan dalam novel berikut dan tentukan relevansinya dengan kehidupan masa sekarang!

Pulang dari Sekolah  

Kira-kira pukul satu siang, kelihatan dua orang anak muda, bernaung di bawah pohon ketapang yang rindang, di muka sekolah Belanda Pasar Ambacang di Padang, seolah-olah mereka hendak memperlindungkan dirinya dari panas yang memancar dari atas dan timbul dari tanah, bagaikan uap air yang mendidih. Seorang dari anak muda ini, ialah anak laki-laki, yang umurnya kira-kira 18 tahun. Pakaiannya baju jas tutup putih dan celana pendek hitam yang berkancing di ujungnya. Sepatunya sepatu hitam tinggi, yang disambung ke atas dengan kaus sutera hitam pula dan diikatkan dengan ikatan kaus getah pada betisnya. Topinya merupakan topi rumput putih yang biasa dipakai bangsa Belanda. Di tangan kirinya ada beberapa kitab dengan sebuah peta bumi dan dengan tangan kanannya, dipegangnya sebuah belebas, yang dipukul-pukulkannya ke betisnya.
Jika dipandang dari jauh, tentulah akan disangka anak muda ini seorang anak Belanda yang hendak pulang dari sekolah. Tetapi jika dilihat dari dekat, nyatalah ia bukan bangsa Eropa karena kulitnya kuning sebagai kulit langsat, rambut, dan matanya hitam sebagai dawat. Di bawah dahinya yang lebar dan tinggi, nyata kelihatan alis matanya yang tebal dan hitam pula. Hidungnya mancung dan mulutnya halus. Badannya sedang, tak gemuk dan tak kurus, tetapi tegap. Pada wajah mukanya yang jernih dan tenang, berbayang bahwa ia seorang yang lurus, tetapi keras hati dan tak mudah dibantah barang sesuatu maksudnya. Menilik pakaian dan rumah sekolahnya, nyata ia anak seorang yang mampu dan tertib sopannya, menyatakan ia anak seorang yang berbangsa tinggi.
Teman anak muda ini ialah seorang anak perempuan yang umurnya kira-kira 15 tahun. Pakaian gadis ini pun sebagai pakaian anak Belanda juga. Rambutnya yang hitam dan tebal itu, dijalinnya dan diikatnya dengan benang sutera dan diberinya pula berpita hitam di ujungnya. Gaunnya (baju nona-nona) terbuat dari kain batis yang berkembang merah jambu. Sepatu dan kausnya, cokelat warnanya. Dengan tangan kirinya, dipegangnya se­buah batu tulis dan sebuah kotak yang berisi anak batu, pensil, pena, dan lain-lain sebagainya; dan di tangan kanannya adalah sebuah payung sutera kuning muda yang berbunga dan berpinggir hijau.                                                                       
(Sumber: Sitti Nurbaya, karya Marah Rusli, hlm. 9)

Tidak ada komentar: