Kamis, 18 Agustus 2011

Menulis Puisi

Para siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Surakarta, pada materi pelajaran Bahasa Indonesia KD 6.1 dan 6.2 Anda diminta untuk menulis dan membacakan puisi karya sendiri. Untuk itu pada kesempatan ini Anda saya minta menulis puisi dengan tema bebas. Sebelum libur Idul Fitri saya minta puisi sudah dikirim lewat komentar pada blog ini. Selamat mengerjakan, saya tunggu pekerjaan Anda! Renungkan puisi berikut!

Rinduku

Rinduku,
adalah wajah ibuku dalam diri guruku yang sabar,
Ajakku ke luar, ke ladang segar
di pagi hari yang bermandikan sinar,

Rinduku,
adalah potret sekolahku dalam rona wajah kehidupan,
Bawaku ke alam nyata penuh pengharapan dan jaminan masa depan.

Rinduku,
adalah nilaiku yang sempurna dalam langkah pengabdian,
Jadikanku bahagia sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Horison, Bekasi 21092011

13 komentar:

  1. Latifa Alfira Ulya
    XII IPS 2/15

    IBU

    Wajahmu lembut penuh kasih
    Tanganmu halus penuh ketulusan
    Tak mudah kau membawaku ke dunia ini
    Air mata kau teteskan
    Untuk membawaku melihat dunia
    Tetesan darah kau keluarkan
    Untuk menyelamatkan nafas kecilku

    Siang malam kau korbankan waktumu
    Hanya untuk aku yang terus menangis
    Letih dan keringat kau abaikan
    Untuk aku yang selalu menyusahkanmu
    Hingga kini aku telah dewasa
    Dan rambutmu yang dulu hitam kini memutuih
    Bahkan bahumu yang kuat mulai rapuh

    Lewat tulisan sederhana ini
    Kusampaikan bahwa aku sangat menyayangimu
    Aku juga menyisipkan kata maaf
    Karena belum bisa membalas jasamu
    Terimakasih kuucapkan tulus untukmu
    Untuk seorang wanita yang tegar dan kuat
    Yang selalu kusebut, Ibu...

    BalasHapus
  2. Dian Fatmawati
    XII IPS 2 / 11

    HIDUP

    Melihat gumpalan putih itu
    Seperti senang berada disana
    Memperhatikan kita dengan gelak tawa
    Dan bermain dengan senja

    Lihat cahaya terang itu
    Seperti tersenyum melihat tingkah kita
    Yang selalu berpeluh dan mengeluh
    Dan tak puas dengan hasilnya

    Mengertikah untuk menjadi awan itu tidak muda ?
    Ketika harus menggumpalkan setetes Demi setetes embun
    Mengertikah untuk menjadi matahari bukan hal gampang ?
    Ketika harus pancarkan panasnya dari kejauhan

    Hidup itu berjuang
    Tidak hanya menikmati
    Karena nikmat sesungguhnya ada disini
    Ketika peluh menetes dan sesuatu terciptakan

    BalasHapus
  3. Inggita Galuh S.
    XII IPS 2 / 14

    IBU

    Ibu...
    wanita yang telah mengandungku
    melahirkanku
    merawatku
    mendidikku

    Ibu...
    wanita yang penuh perhatian
    disaat aku sakit
    disaat aku terjatuh
    disaat aku susah

    Ibu...
    engkau marah karena aku
    engaku kecewa karena aku
    engkau sedih karena aku
    engkau menangis karena aku
    tetapi engkau rela korbankan semuanya untukku

    Ibu...
    terima kasih untuk kasih sayang yang tak pernah berakhir
    tulus cintamu kan abadi dalam hidupku

    BalasHapus
  4. Riyana Firdani
    22 / XII IPS 2


    Rindu


    Aku cukup tahu dan cukup mengerti
    Suatu saat ku kan tinggalkan segalanya
    Aku cukup tahu dan cukup mengerti
    Aku kan merindukannya

    Canda tawa, tangis, dan amarah
    Terlewati sudah
    Rasakan air mata terakhir
    Aku rindu lagi

    Bagai yang indah dalam yang sulit
    Yang ada saat dibutuh
    Yang datang tanpa diminta
    Yang akhirnya pergi,
    dan dirindukan

    Puisi ini aku tulis
    Saat rasakan hilangnya mereka
    Saat aku merindu
    Merindu kawan-kawanku yang tersayang

    BalasHapus
  5. mau ngumpulin tugas puisi pak :))
    Gedis Wiranur Putri XII IPS 2 /12

    Sekolah Menengah Keatas

    kata orang
    Masa SMA adalah masa yang paling indah
    Masa pencarian jati diri seseorang
    Masa pencarian arti cinta dan persahabatan
    Dan masa yang rawan akan pengaruh global

    Ternyata memang benar
    Hanya di SMA lah kita dapat merasakan masa-masa itu

    Ketika persahabatan diuji oleh indahnya cinta
    Dan ketika cinta membutakan arti persahabatan
    Itulah salah satu pensil warna di putih abu-abu kita

    Ingatlah masa-masa itu kawan
    Masalah-masalah yang kita temui
    Itulah semen untuk memperkuat persahabatan kita
    Itulah semangat untuk kita dalam menuntut ilmu
    Dan itu pula bumbu asam manis cerita kita di kala SMA

    terima kasih pak..

    18 Agustus 2011 05:18

    BalasHapus
  6. M. Aldino F.
    XII IS 2
    17

    Kekasih Gelap ku

    Malam ini ku takkan datang
    Kucoba tuk berpaling sayang
    Dari cintamu

    Malam ini ku takkan pulang
    Tak usah kau mencari aku
    Demi cintamu
    Hadapilah ini
    Kisah kita takkan abadi

    Selamat tinggal kekasih gelapku
    Semoga cepat kau lupakan aku
    Kekasih sejati mu
    Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu

    Jangan pernah panggil namaku
    Bila kita bertemu lagi di lain hari
    Hadapilah ini
    Kisah kita takkan abadi

    BalasHapus
  7. M faris Nuruddin
    xii is 2
    18


    Kenangan Anugerah Terindah

    dinginnya malam
    hembusan angin yang menyejukkan
    membawaku terbang di cakrawala semu
    mengingat apa yang telah ku jejaki
    dalam himpitan horizon hidup ini

    ku termenung dalam kesunyian
    merenungi semua hal yang terjadi
    masa muda yang berlalu
    di setiap detik yang ku jalani
    di segala hal yang ku miliki

    apa yang ku rasa
    kesenangan, kesedihan, kegundahan, kegalauan, dan cinta
    semuanya adalah anugerah terindah
    memori yang selalu terkenang
    di sepanjang masa
    sampai aku berusia senja
    hingga aku menutup cerita

    BalasHapus
  8. Elizabeth Hutami Widowati
    XII IPS 3
    09

    Kebungkamanmu

    Setelah kau nikmati buah karya jelata tak berdaya
    Kau berlari menjauh dari bumi pertiwi…
    Di ujung sana…
    Kau tak mau menerima caci maki seorang diri
    Kau pun menyingkap sebuah tabir rahasia
    Tentang tikus-tikus yang merajai kursi politik
    Tak segelintir rasa takut menyelimutimu
    Membuat hati elit negri ini panas membara
    Membuat setiap insan berlomba mencarimu…
    Saat kau kembali menginjak bumi pertiwi
    Semua mata tertuju padamu…
    Namun keberanianmu seolah lenyap
    Berganti kegentaran…
    Hatimu menciut, dirimu membisu
    Bungkam seribu bahasa
    Kau tlah siap tuk hidup di bui
    Namun kau mengaku hilang ingatan
    Agar anak isterimu tak disentuh secuil pun
    Menimbulkan tanda tanya besar…

    BalasHapus
  9. Dewi Kharisma Putri
    XII IPS 1 / 8

    01:52

    Ketika merengkuhmu adalah udara
    Ketika merindumu adalah neraka
    Seperti melangkahi kepala orang tua
    Kepalang,
    seperti mengunyah dinamit

    Senja kini murka
    Masa lalu mu mendekap erat
    Tak ingin lepas
    Mendekapmu perlahan

    Bunga mati diberi pupuk lagi
    Roda berputar sebagaimana mestinya
    Kepalang,
    bertemu pengisap asa

    Kini kau yang murka
    Apapula usaha yang kau lakukan
    Berenang di gurun pasir

    Putuslah nadi itu
    Menggantunglah hati itu
    Kepalang,
    sungguh kepalang

    BalasHapus
  10. Dewi Kharisma Putri
    XII IPS 1 / 8

    Perjalanan ke Bulan

    Dari kampung ke kota
    Dari kapur ke pulpen raksasa

    Berlari ke angkasa
    Menemani bulan mempelajari bumi

    ‘Mari memancing buaya, Pak!’
    Dibawanya berburu serigala

    Dulu menyemai benih jagung
    Kini menyemai emas
    Memetik permata dan intan

    Boneka itu kini punya nyawa
    Menghajar kegelapan absolut
    Bangga ia nyatakan merdeka

    BalasHapus
  11. HORIZON

    Horizon.....
    Seberapa jauhkan horizonku?
    Tiada yang tahu sejauh apa horizonku
    Yang ku tahu hanyalah ia memanggilku.

    Bagaikan sebuah lagu,
    Adalah tulisan yang menari
    Tanpa tersirat sebuah keraguan
    Tanpa daya membelenggu

    Bagai sebuah lukisan,
    Adalah beribu makna tersirat
    Namun hanya satu makna bersemayam
    Satu yang dapat kita rasa
    Satu yang membebaskan kita

    Bagaikan kasih sayang seorang ibu,
    Yang begitu sejuk mendamaikan.....begitu dalam
    Yang mana tiada rumus dapat menghitung
    Tiada ember dapat menampung.

    Bagai sebuah dongeng,
    Dimana setiap kata mengandung isyarat kehidupan
    Memerangkap kita dalam imajinasi abadi
    Dimana semua adalah mungkin

    Bagai seorang teman,
    Pengajar kejujuran dan keadilan
    Selalu ada walau tak kita pinta
    Selalu tersenyum walau kita ragukan

    Itulah horizonku....
    Cahaya penuntun dari kejauhan
    Yang menerangi gelapku
    Dan membawaku ke angkasa...



    Oleh : Paksi P.M.___XII IS 1 / 21.

    BalasHapus
  12. SEBUAH DOA

    Cicitciut....cicitciut....
    Kudengar burung berkicau di pagar
    Membuat sang raga ini bangkit
    Berjalan keluar kamar.

    Hmm....udara pagi yang segar berseri
    Angin sepoi dari utara
    Melangkah di planet bundar ini
    Nikmat yang tak terkira.

    Namun....kriiing kriiin....
    Raga ini pun terbangun....lagi....
    Terpana memandang sekeliling
    Terkejut diri ini, semuanya hanyalah mimpi

    Sejenak,merenung meratapi dunia.
    Kenyataan tiada orang meratapi
    Dunia yang selama ini ada....
    Hanyalah khayalan semu yang sepi

    Di tv semua saling hujat
    Lempar sandal, lempar sepatu
    Tiada pembela, tiada penjahat
    Semua mengaku menjadi ratu.

    Aaah...apalah ilusi dunia ini?
    Dimana gerangan kedamaian bersemayam?
    Sungguh lucu dunia ini....
    Bagai tanpa henti didera gelapnya malam.....

    Oh,manusia....dengarkanlah pinta anak manis ini
    Lupakanlah perbedaan sejenak
    Dan duduk manis disini
    Sambil dengarkan alam bersajak

    Ya,Tuhan....kabulkanlah doa naif hamba ini....
    Butakanlah mata manusia....bukakanlah hati mereka...
    Agar tercipta damai abadi....
    agar manusia dapat tertawa bersama.


    Oleh : Paksi P.M.___XII IS 1 / 21.

    BalasHapus
  13. Malinda Wahyu Utami
    XII IPS 1 / 15

    AKU BERCERITA TENTANG....


    Aku yang bersandar pada kursi goyang tua
    Aku disini, dikursi goyang ini
    Bukan untuk berleha-leha
    Tapi apa dayaku, rokok yang kuhisap ini
    Sama, ilmuku yang kusimpan ini
    Tua aku tua...
    Terkhayal diriku
    Diimpikan olehku
    Kurasakan dalamku

    Ketika kubuka mata
    Aku duduk disebuah singgasana
    Singgasana yang terbang di angkasa luas
    Inilah nebula dimana bintang-bintang lahir
    Inilah sukmaku dimana cita-cita lahir
    Kugambarkan dan menghilang
    Ku kenang dan menghilang
    Tertulis dan menghilang
    Karena kita telah mencapai akhirku

    BalasHapus

Pengunjung yth. tolong berikan komentar Anda sesuai dengan maksud wacana pengantar. Sebagai masyarakat ilmiah yang ingin memajukan bangsa dan negara tercinta ini saya yakin Anda bisa menjadi komentator yang baik. Jika ada komentar yang kurang bertanggug jawab atau tidak sesuai dengan maksud, dengan berat hati akan saya hapus. Terima kasih!