Selasa, 21 Oktober 2008

Menata Panggung dalam Pentas Drama

Untuk kelas XI RSBI
Panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama. Panggung biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi daripada kursi penonton. Tujuannya, agar penonton yang duduk di kursi paling belakang masih bisa melihat yang ada di panggung.
Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk permainan drama. Misalnya, panggung harus menggambarkan keadaan ruang tamu. Supaya panggung seperti ruang tamu, tentu panggung diisi peralatan seperti meja kursi, hiasan dinding, dan lain-lain. Semua peralatan itu diatur sedemikian rupa sehingga seperti ruang tamu. Petugas yang mengatur itu disebut penata panggung. Penata panggung biasanya terdiri atas beberapa orang (tim) supaya dapat mengubah keadaan panggung dengan cepat. Mengapa panggung perlu diubah-ubah?
Panggung menggambarkan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa yang terjadi dalam suatu babak berada dalam tempat, waktu, dan suasana yang berbeda dengan peristiwa dalam babak yang lain. Perbedaan ini menuntut perubahan keadaan panggung. Artinya, keadaan panggung harus diubah dengan cepat oleh penata panggung. Misalnya, dalam babak pertama panggung menggambarkan ruang tamu, bisa saja dalam babak kedua panggung menggambarkan tempat di tepi sungai. Perubahan panggung yang menggambarkan per-ubahan tempat itu sesuai dengan naskah cerita.
Penata panggung tugasnya hanya menuruti hal yang diminta naskah. Meskipun demikian, secara kreatif ia boleh menambah, mengurangi, atau mengubah letak perabot asal perubahan itu menambah baiknya keadaan panggung.
Berkaitan dengan itu, penata panggung sebaiknya dipilih orang-orang yang mengerti keindahan dan tahu komposisi yang baik, meletakkan barang-barang di panggung tidak sembarangan. Hal ini disebabkan kegiatan mengatur barang-barang ada seninya. Barang-barang itu perlu diatur sebaik-baiknya supaya tampak serasi. Demikian pula jarak antara barang satu dan yang lain. Ini yang dimaksud komposisi. Komposisi yang tepat akan menimbulkan keindahan dan keindahan menimbulkan rasa senang.

Berilah ilustrasi secara deskriptif penataan panggung untuk drama yang telah Anda kerjakan bersama kelompok Anda. Kirimkan deskripsi Anda ke dalam komentar blog ini. Selamat mengerjakan!

8 komentar:

Ponka_Bisaaa mengatakan...

Drama kami bertema permasalahan rumah tangga.
Cerita berkisar pada masalah - masalah yang terjadi di kehidupan keluarga.
Babak pertama bersetting di ruang keluarga, dengan sofa dan meja serta televisi, layaknya rumah pada umumnya.
Babak kedua berseting di sebuah warung, lengkap dengan beberapa meja dan kursi serta piring dan sendok.
Demikian setting dalam drama kami.
Babak - babak selanjutnya hanya mengulang setting yang telah ada.
Demikian laporan saya.
Terima kasih.


Indra Santosa XI-SBI/12

dipo mengatakan...

dipo berkomentar :

Kelompok kami memiliki 5 anggota : Dimas pRobo, Rosid hAdi, Bellinda, Novia sInta, Yunita iNdah.

Cindereboy & Sandal Swallow,

PEnataan PangGumg

PErtama: kami membuat panggung dengan penataan seperti ruang tamu , dengan perbotan serta meja kursi, lengkap dengan lemari hiasan dinding dan tanpa jam karena ada dialog menanyakan jam, lampu akan diberi dari arah timur seakn matahari terbit yang menceminkan bahwa hari itu pagi...

KEdua: panggung akan ditata dengan banyak orang seperti pasar klewer namun tampa kios , hanya orang duduk sambil berjualan, peramai suasana . dengan lampu dari atas. suasana ramai dan di siang hari. serta dengan adanya lalu lalang para pegawai kerajaan,

KEtiGA: berada di ruang tamu lagi dengan penataan seperti setting pertama, namun tanpa cahaya karena malam hari cukup dengan lampu atas.

KEemPat: berada di kamar ciderboy dengan penataan kumuh satu tempat tidur dan jendela untuk melihat bulan di malam hari, kamar ini ada di loteng, dengan pencahayaan redup serta tanpa perabotan , namun lengkap dengan kardus 2x bekas seperti ada di gudang.

KElima: ada di istana kerajaan yang megah terang dan ramai karena ada pesta, meja makan ,lantai dansa, serta kursi ratu,,, penjaga pintu.

Keenam : di ruang tamu seperti ada di setting pertama, persis pagi hari .....

Begitulah setting kami mohon maaf bila ada salah,, bila ada masukan kami terima kasih ,,

theatre of mind mengatakan...

nama : rosyid hn
no.abs : 24
kelas : xi-rsbi

judul drama : cindereboy dan sandal swallow ( alhamdulillah sudah mampu ditampilkan )

berikut tata panggung yang sesuai dengan keadaan dalam cerita "cindereboy dan sandal swallow"

1. rumah kuno dengan banyak aksen eropa, halaman yang dipenuhi dengan rumput hijau, dinding rumah yang tinggi , atap dengan cerobong asap , serta dipenuhi dengan beragam barang antik. mis : jam besar, lukisan , kepala hewan buruan , sofa , dll.

2. kamar cindereboy yang berukuran kecil. karena tokoh cindereboy di sini beradegan sedih dan teraniaya, kamar yang sesuai adalah : kamar kecil dengan tempat tidur rendah tanpa balai, lantai kayu aksen eropa, sebuah jendela, akuarium, serta perabot rumah tangga yang disimpan dalam sebuah kotak.

3. jalanan khas eropa( setting saat pengawal kerajaan mencari pemuda yang pas mengenekan sandal swallow ). jalanan ditata gambar batu ditata di alas nya, penuh dengan orang dengan landscape kiri-kanan rumah khas eropa. ramai hampir seperti pasar.

4. istana kerajaan, panggung ditata dengan sangat megah, penuh dengan pencahayaan yang terang, karpet merah juga pilar pilar besar berukir. menggambarkan sosok putri anabella adalah putri yang kaya raya di kerajaan crystal.

berikut telah saya sampaikan beberapa tata panggung yang sesuai dengan drama kami.

.terima kasih
.sampai jumpa

Anonim mengatakan...

Mencuri Surga


Hikayat ini bermula
Ketika seorang hamba lama tengelam
Dalam keruhnya air tuba
Dengan mata terbuka
Berharap ada permata mengalir bersamanya
Naif ironis.

Dalam sadar ia berkata:
"Akulah muslim
aku beriman pada tuhan
yang mengatur gerak langit bumi"
Dalam sadar!

Langit menyeringai dan bumi mencibir!

Dalam sadar pula ia berkata:
"kesenangan adalah kehidupan
aku percaya pada dunia
aku meyakini kebebasan nafsu
akulah sang raja"
Dalam sadar!

Dunia terbahak dan nafsu terpingkal

Hikayat ini berlanjut
ketika sang hamba menutup mata
dan membuka kembali di lain dunia
ia terkejut
kenapa mesti ada kesenangan lagi,
serta kesengsaraan menanti?
sang hamba melamun
"haruskah sengsara yang menyapa?"
Dalam sadar!

Sang hamba nekat
melompat secepat kilat
merebut kabar kesenangan
mencuri surga
berlari dan berlari
dan berakhir di lorong neraka
Tanpa sadar

Surgapun menghilang….



Nama = Muh. Fikri Indra S.
Kelas = X-1
Nomor = 16

Anonim mengatakan...

HIDUPKU, CINTAKU DAN DIA

karya: Tyas Putri Indarani (XA-1/ 20)


Cinta
Tak dapat kulihat
Tak mungkin kusentuh
Namun CINTA selalu kurasa
Mengalir deras di seluruh aliran darahku

CINTA membuatku gila
Terkadang bibir ini selalu merekah
Air mata pun terkadang mengalir
Dan kutau ini semua tanpa sebab

Tuhan..
Biarkan hembusan nafasku,
Berakhir dalam indahnya cintanya..
Ku rela jadi hantu malam,
Jika ku dapat menjaganya

Hujan adalah tangisan
Di dalam rinduku padanya
Angin adalah kata-kata
Bahwaku selalu menyayanginya
Pelangi adalah senyuman
Yang akan selalu menghiburnya

CINTA ini akan selalu ada
Walau malaikat telah menanti
tuk menjemput
Tapi aku akan selalu ada untuknya
Seperti lilin yang rela mati
Untuk menerangi kegelapan

Anonim mengatakan...

asik bgt di baca

Anonim mengatakan...

NAMA;YULIANTO
NIM;A310070297
KELAS;4’E

1.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi(SI), proses, kompetensi lulusan(SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum operasional yang disusun , dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah mampu mengembangkan dengan memperhatikan UU no.2 Th.2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 :
.
2. Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar.
3. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
MEKANISME PENGEMBANGAN INDIKATOR
1. Menganalisis Tingkat Kompetensi
2. dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

3. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah
4. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
5. Merumuskan Indikator
6. Mengembangkan Indikator Penilaian

4. PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu system pendidikan dasar dan menengah (Surat Keputusan Menteri No. 0141 Tahun 1974) yang :
a. Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai;
b. Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup; dan
c. Efisien dan realistis, sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Sesuai dengan tugas yang diemban itu maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan (BP3K) memilih modul sebagai satu system penyampaian pada delapan PPSP. Modul ialah suatu satuan program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari guru. Satuan ini berisikan tujuan yang harus dicapai secara praktis, petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan, materi dan alat-alat yang dibutuhkan, alat penilaian guru yang mengukur keberhasilan murid dalam mengerjakan modul. Modul sebagai suatu system penyampaian merupakan suatu unit kecil program penyampaian yang dapat dipelajari oleh murid. Murid harus menguasai suatu unit bahan pelajaran sebelum mereka beralih ke unit berikutnya (BP3K, 1976).
6. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Anonim mengatakan...

NAMA;YULIANTO
NIM;A310070297
KELAS;4’E

1.KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi(SI), proses, kompetensi lulusan(SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum operasional yang disusun , dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah mampu mengembangkan dengan memperhatikan UU no.2 Th.2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 :
.
2. Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar.
3. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
MEKANISME PENGEMBANGAN INDIKATOR
1. Menganalisis Tingkat Kompetensi
2. dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

3. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah
4. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
5. Merumuskan Indikator
6. Mengembangkan Indikator Penilaian

4. PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu system pendidikan dasar dan menengah (Surat Keputusan Menteri No. 0141 Tahun 1974) yang :
a. Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai;
b. Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup; dan
c. Efisien dan realistis, sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5. Sesuai dengan tugas yang diemban itu maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan (BP3K) memilih modul sebagai satu system penyampaian pada delapan PPSP. Modul ialah suatu satuan program belajar mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari guru. Satuan ini berisikan tujuan yang harus dicapai secara praktis, petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan, materi dan alat-alat yang dibutuhkan, alat penilaian guru yang mengukur keberhasilan murid dalam mengerjakan modul. Modul sebagai suatu system penyampaian merupakan suatu unit kecil program penyampaian yang dapat dipelajari oleh murid. Murid harus menguasai suatu unit bahan pelajaran sebelum mereka beralih ke unit berikutnya (BP3K, 1976).
6. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.