Selasa, 01 September 2009

Menyusun Deskripsi

Paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci, melukiskan sesuatu sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, membaca, atau merasakan apa yang dialami penulis
Dalam bagian ini, Anda akan berlatih menulis sebuah paragraf deskriptif. Sebelumnya, Anda akan melakukan observasi atau pengamatan terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan lingkungan sekitar sebagai objek. Dengan demikian, diharapkan kemampuan Anda dalam hal menulis pun akan bertambah.
Bagaimana dengan kemampuan menulis Anda? Sudahkah Anda merasa bahwa kemampuan menulis yang dimiliki sudah meningkat? Lanjutkanlah kegiatan tersebut dengan mengirimkan tulisan Anda ke media massa.
Dalam pembelajaran kali ini, kemampuan menulis Anda akan kembali ditingkatkan. Kali ini, Anda akan berlatih menulis paragraf deskriptif. Akan tetapi, sebelum memulai kegiatan tersebut, sebaiknya Anda baca kembali tulisan-tulisan yang pernah dibuat. Koreksilah tulisan-tulisan tersebut agar terhindar dari kesalahan penggunaan bahasa, ejaan, konsistensi, dan kaidah-kaidah kebahasaan lainnya.
Tahukah Anda pengertian dari paragraf deskriptif? Kata deskripsi berasal dari bahasa Inggris, yaitu verba to describe yang artinya menguraikan, memerikan, atau melukiskan. Paragraf ini bertujuan memberi kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, atau peristiwa yang ingin disampaikan penulis. Umumnya, gambaran tersebut diberikan secara visual.
Deskripsi dibedakan atas ekspositoris (yang lebih bersifat objektif), dan impresionistis (berdasarkan imajinasi/ rekaan penulis). Deskripsi impresionistis biasanya digunakan untuk menghiasi sebuah narasi agar lebih indah dan hidup.
Perhatikan contoh berikut!

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

Tugas (dikirimkan antara tanggal 2 - 14 September 2009):
Buatlah sebuah deskripsi impresionistis tentang suasana pagi hari di sekitar Anda, lalu kirimkan ke blog ini lewat komentar! Jangan lupa sertakan nama dan identitas Anda pada sudut kanan bawah! Selamat mengerjakan!

122 komentar:

Anonim mengatakan...

Kicauan burung membelah kesunyian pagi disertai dengan cahaya kuning keemasan yang membuat kita terbangun dari mimpi. Sejuk angin pagi pun seolah menambah semangat kita memulai hari, rasanya begitu segar dan nyaman. Tak mau kalah embun-embun kecil pun, mencoba menarik perhatian kita dengan memancarkan kilauannya yang indah.
danik, X sbi1, 09

Anonim mengatakan...

Sang mentari menyapa bumi dengan kehangatan sinarnya.Kicau-kicauan burung tak mau kalah menyambut datangnya hari baru.Terdengar suara mesin motor yang berlomba memecah keheningan subuh.Semua makhluk menatap indah hari yang penuh makna.
kristi yosia/x rsbi 4/18

Anonim mengatakan...

Udara sejuk masih terasa menyentuh kulit. Embun pagi masih menghiasi dedaunan. Sayup-sayup terasa belaian sinar matahari pagi. Semua makhluk hidup mulai membuka mata untuk menyambut hari baru, memulai aktivitas dengan semangat baru.

Nama : Ferawati Raharjo
Kelas : X SBI 3
No : 14

Anonim mengatakan...

Udara pagi yang masih menembus kalbu,membuat kedua mata ini enggan tuk memulai pembicaraan. Terlebih ketika mentari yang masih malu-malu untuk memunculkan sinarnya dan embun-embun yang terlihat sedang menari-nari di atas daun segar. Namun langkah-langkah kaki yang bersemangat mulai memecahkan kesunyian,dan berbagai aktivitas mulai berdatangan di pagi yang menyenangkan.
Anita Rosadi W. (X SBI 3/ 5)

Anonim mengatakan...

Udara pagi yang sejuk,suasana damai,sepi dan menyegarkan.Burung-burung berkicau dengan ceria menyambut matahari yang hendak menerangi.Embun membasahi jendela-jendela rumah.Membuatnya terasa lebih sejuk.Damai dan sepi tanpa kebisingan lalu lintas.Memberi semangat untuk memulai kegiatan.

Nama :Fitriah
No :15
Kelas:x SBI 3

Anonim mengatakan...

Pagi hari yang indah disertai hembusan angin yang kencang,sang mentari pun memberikan kehangatan,embun pun masih menghiasi dedaunan,dan kicauan burung yang membangunkanku dari tidur untuk memulai aktivitas dengan rasa senang dan semangat baru.Nindhita Karina,X-3,23.

Ajeng Fitria Efayani mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Pagi hari , sang mentari bersinar terang. Disekitar kulihat embun membasahi dedaunan ditambah semarak angin berhembusan saling dayu-mendayu. Kicauan burung tak kalah menambah elok pagi ini. Kuhirup udara pagi ini, sejuk terasa dalam dada.



AJENG FITRIA EFAYANI - 3 - 10 SBI 1

Anonim mengatakan...

Suasana pagi ini nampak begitu cerah. Saat pertama membuka jendela, angin pagi yang segar langsung berhembus perlahan masuk memenuhi tiap ruangan, membuat hati terasa sejuk dan nyaman. Cahaya matahari seketika masuk melalui celah-celah di dinding rumah, namun tidak menyilaukan mata sedikitpun. Terlihat titik-titik air yang kecil membasahi bunga dan dedaunan hijau. Kicauan burung dan kokok ayam jantan saling bersahutan. Ku hirup dalam-dalam udara yang segar memberi samangat baru di hari yang baru.
(Gracia Beta .C/X-3/16)

Anonim mengatakan...

sinar mentari mulai menyinari bumi,warnanya kuning kemerah-merahan menghiasi langit.Sesekali terdengar ayam berkokok bersahut-sahutan yang memberikan semangat baru.Kicauan burung membelah kesunyian pagi.Angin berhembus menyejukkan kalbu.Embun pagi membasahi dedaunan.Mulai terdengar hiruk pikuk kota.Semua orang mulai sibuk melakukan aktivitasnya

Anonim mengatakan...

sinar mentari mulai menyinari bumi,warnanya kuning kemerah-merahan menghiasi langit.Sesekali terdengar ayam berkokok bersahut-sahutan yang memberikan semangat baru.Kicauan burung membelah kesunyian pagi.Angin berhembus menyejukkan kalbu.Embun pagi membasahi dedaunan.Mulai terdengar hiruk pikuk kota.Semua orang mulai sibuk melakukan aktivitasnya.
(Bantar Tyas S.R /6/X-3)

Anonim mengatakan...

Seberkas sinar mentari menyisir di balik bukit.
Embun pagi mengalir menitik di pucuk dedaunan muda.
Sepoi angin menyejukkan jiwaku.
Riang burung menggugah harmoni hatiku.
Yang mampu beri inspirasi baru.
yovita x3 34

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Pagi ini, indah sekali. Langit terlihat biru seperti birunya air laut. Embun pagi masih membasahi dedaunan. Sesekali terdengar suara ayam berkokok. Udara yang masih sejuk terasa senang di hati. Mataharipun ikut menyambut indahnya pagi.

USWATUL C
X SBI 1/31

Ibnu mengatakan...

Langit biru dengan kabut tipis menghiasi langit. Sinar matahari belum tampak. Semilir angin yang bertiup menggoyangkan dahan pepohonan, menyebabkan embun menetes membasahi tanah yang kering. Kicauan burung yang hinggap di dahan pohon memecah kesunyian pagi itu.

Ibnu P,19,X-3

Anonim mengatakan...

Sang mentari mulai memancar untuk membuka lembaran baru. Sinarnya yang hangat merasuk dalam jiwaku, membangunkan tubuh ini dari tidur lelapnya. Udara pagi yang sejuk juga tak lupa menyapaku, membuat awal hari ini semakin sempurna. Api menyala dari setiap makhluk untuk menghadapi hidup dengan semangat yang baru.


Disusun oleh:
Bella Kumalasari
X.RSBI.4 / 4

oliv mengatakan...

Kelopak mata ini terus menutupi,sulit memberi izin bola mataku untuk menikmati terangnya surya.Ingin terus berada dalam harum bunga-bunga khayalan yang begitu mempesona.Namun ketika sayap di dekatku terbuka,tak kuasa aku melepas berbagai keindahan di balik sayap itu.Bintang-bintang semu terlihat dari Gunung Merapi Merbabu.Siapa yang melukis perpaduan orange,kuning bercampur merah lambang ceria pembuka surya yang menyelimuti kedua sahabat itu.Terus ku telusuri sampai selimut abadi dinginku ini tergantikan oleh segarnya air yang menari dan bernyanyi,bersenda gurau dengan gadis yang memulai aktifitasnya.Paduan ini semakin sempurna,diiringi instrumen kicauan ria burung yang manis berdiri di tangkai gagahnya pohon-phon rindang di pinngir sungai.

Anonim mengatakan...

Burung-burung berkicau bersahutan, bersuka cita menyambut hari yang baru.
Terlihat sang fajar terbit dari ufuk timur , bersiap untuk menyinari dunia.
Embun-embun ramah bertetesan di ujung dedaunan, bersua dengan burung-burung berkicau dan mentari yang bersinar.
Orang-orang juga tak sabar menanti hari ini, berharap mendapat berkah demi sesuap nasi.


Nama : Yonathan Satrio N.
No : 34
Kelas: X - SBI - 4

Anonim mengatakan...

Saat kubuka mata, hangatnya sang surya telah menyinari bumi. Embun –embun membasahi jendela rumahku. Kicauan burung yang bersahutan menambah indahnya hari ini. Angin berhembus menyejukan jiwaku . Derap langkah orang-orang, memecah kesunyian. Terdengar teriakan sang sopir angkot , menandakan semua orang siap bekerja.




Nama : Priyangga J.A
No : 24
Kelas : X - SBI - 4

Anonim mengatakan...

Kicau burung memaksaku bangun dari tidur lelapku. Sang surya memberiku semangat baru tuk jalani hari baru. Menyambut pagi dengan semangat dan penuh rasa optimis. Angin serasa membisikan banyak hal yang bisa kulakukan hari ini. Dan hilangnya sang malam menandakan hari yang lebih baik telah tiba. Dan saat tuk mencapai hal yang barupun telah dimulai.



Nama : Hardian Lasena
No : 14
Kelas: X - SBI - 4

Anonim mengatakan...

Melihat suasana pagi serasa mendamaikan hati. Mentari pagi mulai keluar dari tempatnya untuk memberikan senyuman yang hangat kepada seluruh penduduk bumi, mengusir suasana dingin di tubuh yang menusuk tulang. Burung - burung bersenandung dengan semangat di atas atap rumah - rumah. Daun - daun di ranting bergoyang ditiup angin seolah - olah mengikuti senandung para burung. Sementara itu, orang - orang mulai melakukan aktivitasnya masing - masing sambil menyambut datangnya pagi, tetap dengan langkah yang ceria, meskipun tahu pagi selalu datang setiap hari.

Sekar Zulfa A. - XSBI4 / 29

Anonim mengatakan...

kicauan burung membangunkanku dari tidur lelap. embun pagi pun menghiasi dedaunan muda. sang mentari mulai memancarkan sinarnya kebali, dan memberika semangat baru untuk menjalani hari.

Rangga X-3 (28)

Unknown mengatakan...

Hari baru telah tiba bersamaan dengan kicau burung yang merdu nan syahdu. Sang mentari menyapa dengan kilau sinar hangatnya bersama langit biru cerah dengan awan putihnya. Angin sejuk pun mulai berhembus, rerumputan juga mulai berdansa menemani indahnya pagi. Hari baru ini serasa tak ingin berlalu.


Thomas Luki Hendrawan
X-SBI-1 / 29

Unknown mengatakan...

Ketika mentari mulai memancarkan sinarnya, seluruh alam membuka mata untuk menyambut lembaran baru. Kehangatan sinarnya seolah-olah mengiringi dedaunan yang ikut menari menyambut kita. Kicauan burung, kokokan ayam serta sejuknya udara membuat kita segera ingin beranjak dari mimpi-mimpi indah. Selalu itu yang kita temui di kala pagi menyapa.
nita, X.3 (24)

irma valentina mengatakan...

Bintang-bintang dan ratu malam telah pergi.Langit hitam kelam telah hilang,semua telah tergantikan oleh sebuah awan putih dengan sinar kuning keemasan terlihat menyinari dunia yang indah ini.Sang mentari telah terbit,menyinari dunia ini.Ayam pun mulai berkokok,kicau burung yang ceria terdengar merdu.Daun dan rerumputan telah basah oleh tetesan embun yang jernih.Kabut putih terlihat menyelimuti pepohonan dan rumah.Udara dingin nan segar terasa menusuk hingga ke tulang.Angin berhembus dengan lembut.Suasana itu telah membangunkan ku dari dunia mimpi yang indah.Suasana pagi hari nan indah.Pagi hari telah datang menemani ku menjalani mimpi nan nyata ini.

Nama : Irma Valentina
Kelas : X-SBI-4
No : 15

Anonim mengatakan...

Ayam jantan telah berkokok, matahari mulai menampakkan diri di ufuk timur, cahaya merah yang terlihat begitu indah. Embun menetesi daun-daun, juga kabut putih menutupi pandangan pepohonan. Burung-burung mulai berkicauan menampakkan suara merdunya. Pagi hari datang, kan ku jelang hari dengan senyuman dan tawa.


Nama : Alfin Clara D.
No : 3
Kelas : X SBI 3

Unknown mengatakan...

Pagi hari mentari seolah mengintip dari peraduannya. Udara dinginlah yang membelai lembut pipiku, membangunkan aku dengan sejuta pesona. Aku segera beranjak untuk menyambut hari dengan riang bersama makhluk hidup lainnya.
Elizabeth Hutami W.
X-1/10

Anonim mengatakan...

Kedua mataku terbuka dari tidur lelapku. Sinar dari timur yang menembus jedela kamarku menyilaukan kedua mataku. Warna kuning keemasan menghiasi langit di pagi ini. Angin sejuk pagi berhembus pelan membelai lembut wajahku. Menerpa helai demi helai rambutku, membuatnya tersibak dengan lembut oleh hembusannya. Nyanyian merdu dari paruh burung-burung yang bertengger di ranting-ranting pohon semakin menghias pagi ini. Bulu-bulunya nan halus bak dedaunan berterbangan mewarnai langit biru disana. Tetesan embun pagi dari ujung dedaunan membuat tanah menjadi basah, menimbulkan bau tanah yang basah. Gemericik air yang mengalir di sungai memecah keheningan pagi ini.

Anonim mengatakan...

Kedua mataku terbuka dari tidur lelapku. Sinar dari timur yang menembus jendela kamarku menyilaukan kedua bola mata ini. Cahaya kuning keemasan menghiasi langit pagi ini. Angin sejuk pagi berhembus pelan membelai lembut wajah ku. Mulai menerpa helai demi helai rambutku, membuatnya tersibak dengan lembut oleh hembusannya. Nyanyian merdu dari paruh burung-burung yang bertengger di ranting-ranting pohon menghias pagi yang sejuk ini. Bulu-bulunya nan halus bak dedaunan beterbangan mewarnai langit biru disana. Tetesan embun pagi dari ujung dedaunan membuat tanah memjadi basah, menebarkan bau basahnya yang khas. Gemericik air yang mengalir di sungai memecah keheningan pagi ini.


Nama : Megarista Afriana P.
Kelas : X.RSBI.4
No. absen : 19

Anonim mengatakan...

Bintang dan sang rembulan kini pergi menjauh dari mimpi indahku. Kicauan burung membangunkanku dari tidur lelapku. Sang mentari menghangatkan dinginnya pagi. Kulihat bercak-bercak embun menetes pada dedaunan hijau itu. Mentari kini telah menyapa pagi. Ceria dan canda tawaku kulukiskan dalam sebuah senyuman. Dan kini,perlahan ku siap tuk melangkahkan jejakku.
Cornelia H.R X SBI 4 / 07

Anonim mengatakan...

Gemuruh menelan malam. Sang surya pun mulai bersinar. Senyum menghijau menyambut indahnya pagi. Burung-burung bernyanyi dan menari memberikan kesejukan pandangku. Tetes embun yang mengiringi indahnya pagi ini, membelai pipi seakan mengajakku bangun. Aku belum mau beranjak dari kehangatan mentari pagi ini. tetapi dengan semangat hatiku,aku akan mulai perjalanan hidupku hari ini.

Anonim mengatakan...

Gemuruh menelan malam. Sang surya pun mulai bersinar. Senyum menghijau sambut pagi. Burung-burung bernyanyi dan menari memberikan kesejukan pandangku. Tetes embun yang mengiringi indahnya pagi ini, membelai pipi seakan mengajakku bangun. Aku belum mau beranjak dari kehangatan mentari pagi ini. Tetapi dengan semangat dari hatiku, aku akan mulai perjalanan hidupku hari ini.

Gloria Putri J/X.4/13

Anonim mengatakan...

Embun meneteskan sisa dinginya malam
Mentari mengurai sinarnya yang hangat
Udara pagi menebar aroma kesegaranya
Segarnya embun pagi meresap hilang di sela akar rerumputan
kita bisa temukan diri sendiri di kala pagi hari
ketika memandang petala-petala langit yang luar biasa
nikmatnya pagi hari ini
Menatap esok yang lebih baik. . .

nama : Hana Aria Andani
kelas/ no : X-3 / 18

Anonim mengatakan...

Matahari pagi mulai memancarkan sinarnya
Embun menetes dari daun
Udara sejuk merasuk di tubuhku
Suara ayam berkokok membangunkanku dari tidur malamku yang lelap dan aku mulai beranjak dari tempat tidurku untuk menjalani aktifitas baru

stella x-3,30

Anonim mengatakan...

Raja siang mulai menampakkan diri dengan penuh senyuman
Wangi embun menyejukkan
Suara burung berpadu dengan angin seumpama nyanyian
lukisan biru cerah menambah semagat hari ini


Papin Citra R.R
X3, 26

Anonim mengatakan...

Saat aku membuka mata, sang surya telah menyinari hari q
Embun-embunpun masih membasahi dedaunan yang hijau
Kicau burung yang merdu menambah indah suasana
Akupun segera beranjak dari tempat tidur untuk memulai hari yang indah dengan smangat baru



Prima dignawan
X SBI 3/ 27

Unknown mengatakan...

Ayam jantan berkokok seolah menyambut datangnya Sang Mentari. Tetesan embun seolah membangunkan bunga-bunga dan dedaunan. Kicauan merdu burung-burung, mewarnai pagiku. Sejuknya pagi memberi semangat baru untukku.

Nama : Mila Karmila S. S
Kelas : X SBI 2
No : 26

Anonim mengatakan...

Nama : Bening Fiventie Permata Sari
No : 05
Kelas : X SBI 4

Sang mentari muncul dari peraduannya, menggantikan tahta sang penguasa malam, menyapa dunia dengan kehangatan sinarnya, membuat aku terbangun dari mimpi indahku. Kubuka jendela kamarku untuk menyaksikan keindahan lukisan Tuhan. Terasa kesejukan udara di awal hari. Burung-burung berdansa dan berdendang berlatarkan langit biru yang cantik. Angin sepoi dengan malu-malu menampakan dingin tubuhnya. Embun-embun kecil di atas mahkota bunga menambah kesempurnaan suasana pagi. Rerimbunan daun melmbai-lambai seolah ingin mengajakku bergoyang bersamanya. Si jagopun ikut memeriahkan suasana dengan suara emasnya. Sungguh indah karunia Tuhan. Membuatku bersemangat menyongsong hari.

Anonim mengatakan...

Saat mentari muncul, tanda hari telah berganti. Embun membasahi rumput-rumput. Hembusan angin menyejukan hati disertai kicauan burung yang meramaikan pagi. Saatnya untuk kembali melakukan rutinitas dengan keceriaaan.



Nama : Nikolas Hermawan
No : 21
Kelas : X SBI 4

Unknown mengatakan...

Angin berhembus lembut dan sang mentari berbinar memberikan cahaya kehidupan. Semua terbangun dari tidur lelapnya. Melepaskan semua mimpi indahnya. Seberkas sinar itu adalah cahaya hidup bagi kehidupan. Hanya sinar itu yang mampu meruntuhkan tembok kebencian.
Lewat hangat sinarnya pula ia mampu menggugah dunia yang semula gelap gulita menjadi berwarna.


UTARI PUTRI / X RSBI 1 / 032

Anonim mengatakan...

Semburat merah kekuningan mulai tampak di ufuk timur. Sang raja siang berangkat menuju singgasananya. Tercium wangi udara pagi dari jendela kamar. Tetes-tetes embun membasahi dedaunan. Bunga yang kuncup mulai bermekaran. Cercitan burung-burung mungil yang lincah terangkai menjadi melodi yang indah.

disusun oleh:ANAFI NUR 'AINI/X2/04

Anonim mengatakan...

Sayup – sayup terdengar nyanyian merdu burung pagi. Udara segar dan semilirnya angin menambahkan semangat untuk bangun dari mimpi. Tetesan embun pagi dari dedaunan menyegarkan mata ini. Kilauan sang mentari menembus celah – celah kecil pepohonan dan menambah semangat suasana pagi hari. Kesunyian dan ketenangan selalu terasa, melekat erat setiap pagi.



Nama : Gravinda Widyaswara
Kelas : X SBI 3
No : 17

Anonim mengatakan...

Udara pagi yang sejuk, menghembuskan daun-daun yang gugur, tetesan air yang aku dengar, membuatku perasaan ku semakin tenang, walau banyak tugas yang harus ku selesaikan, tak membuat pagi q hambar, sinar matahari yang datang lewat cendela langsung mengenaiku tubuh ku, hangat, menambah smangat ku untuk tetep berjuang menjalani hidup yang berat ini.

Ahmad Sa'id N. H.
X-3/02

Anonim mengatakan...

kesunyian malam terpecah saat kicau burung didendangkan...
pertanda pagi tlah tiba...
sejuknya udara pagi membuat pikiran segar kembali...
matahari memancarkan cahayanya dengan gembira..dan memperlihatkan kilau butiran embun pagi...
semuanya membuat ku bersemangat tuk lanjutkan kehidupan ku ini..

Scholastica Novena M.P.K
X-1 / 26

Anonim mengatakan...

Mentari kini telah terbangun dari peraduannya... Semburat sinar keemasaanya tampak mennggelayut mesra dalam pelukan langit di ufuk timur. Bau embun pagi pun telah menyeruak masuk ke hidung. Menyampaikan salam para malaikat tadi malam yang membawa kesejukan hingga ke relung hatiku yang terdalam. Burung -burung kecil telah asyik bersenandung,memainkan melodi alam yang indah.. Hari pun kini seolah menungguku untuk membuatnya lebih baik lagi dari kemarin...

Nama : Shinta Maulana Dewi
Kelas: X-2
No. : 31

Anonim mengatakan...

Semburat sinar mentari menyusup di antara teralis jendela. Balkon usang penuh dengan ranting kering semarakkan pagi ini. Kulipat selimutku, kubuka jendela. Semerbak bau tanah basah menggiringku 'tuk bergegas nikmati pagi. Ternyata, hujan semalam tinggalkan jejak, kubangan air menjadi tempat burung-burung berkumpul menepis dahaga. Pagi ini memang berbeda, lebih cerah, lebih bersemangat. Terimakasih ya Allah, alam-Mu sungguhlah megah.

Gharin Putra Yanotama
X-1
13

Anonim mengatakan...

pagi itu kulihat sinar mentari pagi dengan semangatnya menembus jendela kamarku,sinar yang terang kejingtga.an itu membuatku merasa hidup lagi,aku pun terbangun dari tidur yang membawaku ku ke dunia seribu mimpi,ku buka mataku dan ku gerakkan badan ku perlahan,ku berjalan menuju jendela dan kulihat burung-burung berkicau menyambut pagiku yang tlah datang,kudengar ayam jantan berkokok silih berganti,lalu mulai ku dengar nyanyian dari orang-orang yang telah menunggu datangnya pagi ini.


Fatin Nandari 10SBI 1 / 11

Anonim mengatakan...

Gelapnya malam telah hilang.Terdengar suara burung berkicau dengan merdunya. Sinar mentari mulai tampak. Aku terbangun dari tidurku yang pulas. Aku keluar untuk merasakan betapa indahnya suasana pada pagi hari dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.Dalam suasana pagi hari ini, kita dapatkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup kita. Kita bisa berolahraga, menghirup udara segar, dan lain sebagainya. Itulah yang membuat suasana pagi hari menjadi suasana yang paling menyenangkan bagi manusia.

Ahmad Ja'far A.
X SBI 1
02

Anonim mengatakan...

Bulan dan bintang tidak lagi nampak di langit. suara-suara binatang malam pun tidak terdengar lagi. muncul sang mentari yang sangat indah, seolah-olah menggatikan tugas bulan dan bintang untuk menerangi dunia. burung-burung pun berkicauan menghantar tidur sang binatang malam, sekaligus membangunkan para manusia yang sedang berada di dalam peraduan. sungguh indah nya pagi hari. tidak akan ada kehidupan tanpa kehadiranmu.

Sylvester Setyo N.A.
X SBI 1
28

Anonim mengatakan...

Thio Berkata

Fajar menjulang dari ufuk timur. Warna jingga kemerah-merahan nan indah.Cahaya indah ini yang selalu kurindu. Tanda matahari telah membuka mata. Butiran air di atas rumput, kicauan burung nan merdu, kokok jago, kuhirup sejuk dan segarnya udara pagi membuatku siap menghadapi hari ini.

Thio Dhimas W.
30
X-4

Anonim mengatakan...

Saat ku terbangun dari tidurku.Ku lihat langit terbuka cerah.Mentari bersinar keemasan.Menambah kehangatan
jiwaku.Burung-burung berkicau kembali.Udara sejuk ku hirup lagi. Cuaca tampak bersahabat.Menggugah ku tuk lebih bersemangat.

Onesimus T.T
X-4
23

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Dia sedang berjalan sepanjang jalan pegunungan dalam keremangan cahaya subuh yang sejuk. Jauh di bawah, berselimut kabut, tampak bayangan sebuah kota kecil. Apakah orang yang dicarinya ada disana?Orang yang sangat dibutuhkanya sampai dia tak bisa memikirkan hal-hal lainya, orang yang punya jawaban, jawaban untuk persoalanya...

Widiatmojo adi wibowo
X sbi 1/ 34

NB : ma'af pak agak terlambat soalnya saya sedang tidak di rumah.

Anonim mengatakan...

Hangatnya sinar mentari seakan mengajakku tuk bangkit dari tidur lelapku. Kicauan burung menyambutku tuk memulai hari. Tetesan embun pagi menyapa, berikan senyum indahnya pada dunia. Kembali bergema suara alam di indraku, seakan mengajakku tuk awali hari yang baru ini.



Bitasari Pascalisa
X1 / 07

Anonim mengatakan...

Mentari siang terik ini membakar ranting rapuh yang bergelantungan di dahan flamboyan seumur Albert Einstain. Namun penghuni bumi tetap senyum ceria karena langit tampak mulai menyambut mendung yang berkejar kejaran dengan ramahnya, ditandai bumi diguyur derasnya buih air dari angkasa.

(Al Anta Adefan/X SBI 4)

Anonim mengatakan...

suasana pagi yang sangat berseri,terdengar kicauan burung dan suara ayam berkokok.
mentari memancarkan sinarnya seolah memberi pertanda bahwa hari baru telah tiba.tuhan telah memberi nafas baru dalam hidupku untuk menjalani hari ini..terima kasih tuhan...

Nama : Rizqi nur azman
kelas : X sbi 2
No.abs : 30

Anonim mengatakan...

suasana pagi yang sangat berseri,terdengar kicauan burung dan suara ayam berkokok.
mentari memancarkan sinarnya seolah memberi pertanda bahwa hari baru telah tiba.tuhan telah memberi nafas baru dalam hidupku untuk menjalani hari ini..terima kasih tuhan...

Nama : Rizqi nur azman
kelas : X sbi 2
No.abs : 30

Azen mengatakan...

Embun pagi menghilang digantikan sinar mentari yang hangat.Kokok ayam jago yang membahana diseluruh jagat raya ini.membangunkan jiwa -jiwa yang terlelap dalam tidurnya.membangkitkan gejolak api semangat didalam dada.pagi yang hangat untuk memulai hari yang indah ,seindah cahaya mentari yang bersinar dipagi hari.

(Dendisa Ageng S 9 X_4)

Anonim mengatakan...

Sinar mentari pagi
menerobos disela-sela
dedaunan menusuk tubuh.
Hangat terasa ,
akan tetapi dingin kabut
pagi masih terasa meraba kulit.
Burung-burung bernyanyi riang
menghias suasana pagi.
Bulir-bulir embun
membasahi dedaunan,
memukau mata,
menjernihkan pikiran.
Tak terasa pagi telah menjemput jiwa.

Nama : Riris H.A
No : 26
Kelaz : X-4

Anonim mengatakan...

Sinar mentari pagi menerobos disela-sela dedaunan menusuk tubuh. Hangat terasa , akan tetapi dingin kabut pagi masih terasa meraba kulit. Burung-burung bernyanyi riang menghias suasana pagi. Bulir-bulir embun membasahi dedaunan, memukau mata, menjernihkan pikiran.
Tak terasa pagi telah menjemput jiwa.

Nama : Riris H.A
No : 26
Kelaz : X-4

Anonim mengatakan...

Matahari mulai terbangun dari tidurnya yang lelap.Berjalan perlahan-lahan,sambil memancarkan sinarnya.Kehangatannya memancar,membangkitkan mahkluk-mahkluk kecil yang membeku karena dinginnya malam.Burung-burung bernyanyi riang menyambut datangnya sang surya.Daun-daun menari senang dan angin bersiul-siul gembira.Kehidupanpun dimulai,orang-orang kembali melakukan aktifitas sehari-hari.

Erina.Asmaraman
X-3/No.12

Anonim mengatakan...

Embun membasahi dedaunan, membuat alam terasa sejuk dan dingin. Semua orang terlena dan bersembunyi di balik selimutnya.

Nama : Anastasia I.K
No : 05
Kelas : X-SBI-2

Anonim mengatakan...

Saat kubuka mata, selalu kulihat pemandangan yang berbeda. Dan aku belum terbiasa olehnya.. Di luar kamar, awan yang masih terlihat sendu memancarkan kemilau sinar yang meneduhkan.. Lengkap dengan kokok ayam yang terdengar sekali, dua kali yang entah dari mana berada. Aku bersyukur karena Tuhan telah menyediakannya untukku, dalam mengawali hariku. Dan jiwaku yang bergelora menghasilkan semangat yang luar biasa. Ya, aku siap menantang hariku..

ROSIANA KURNIAWAN
X-4 / 28

Anonim mengatakan...

Saat ku bangun dari tidurku yang lelap, kulihat semburat cahaya jingga kemerah-merahan menembus tiap ruangan,melelehkan dinginnya malam.Embun-embun pun mulai menetes di sela-sela dedaunan hijau.Burung-burung mulai menyanyi tuk menyambut pagi yang indah ini dengan semangat baru.

Elviena N.W
X3 / 11

Anonim mengatakan...

Sang mentari telah menampakkan dirinya. Terdengar suara kokok ayam jago yang menyambut datangnya sang mentari. Burung-burungpun dengan riang meninggalkan sarangnya,terbang menuju hangatnya sang surya. Dengan seberkas cahayanya, ia hangatkan pagi yang masih terasa dingin oleh angin malam lalu. Menghangatkan dan menyinari dunia dengan cahayanya yang begitu hangat.

Anonim mengatakan...

Sutra merah di ufuk timur mulai merekah. Sang mentari pun mulai menampakkan diri. Senyumnya kian menghangatkan hati yang beku. Mengusir dinginnya malam yang menusuk tulang. Menjadikan semangat yang tak terkalahkan.

Anonim mengatakan...

Sutra merah di ufuk timur mulai merekah. Sang mentari pun mulai menampakkan diri. Senyumnya kian menghangatkan hati yang beku. Mengusir dinginnya malam yang menusuk tulang. Menjadikan semangat yang tak terkalahkan.

Astri Dyas Prabandari
X SBI 4/3

Anonim mengatakan...

dikala mentari bersinar dengan cerahnya.. .
dikala merpati terbang dengan sayap indahnya. . .
aku menatap dunia dengan ceria. . .
dan berkata "selamat pagi dunia". .

Gandhi S.K.
X-4/12

Cahya Timur Naufal mengatakan...

Pagi itu aku terbangun dari mimpi indahku.
Aku terbangun oleh nyanyian burung yang bertengger di dahan-dahan pohon.
Saat itu aku melihat seberkas cahaya di sela-sela jendela.
Dan embun-embun mulai menetes dari ujung dedaunan.
Saat itu aku merasakan kehangatan mentari pagi.
Semangat untuk menjalani hari pun datang dengan membara di hati.

Cahya T.N
X-3 / 08

Anonim mengatakan...

Burung seakan tak sabar bernyanyi, bunga pun tak sabar menampilkan sebuah pesona terindah nan anggun. Semuanya terjadi ketika dunia menyambut kecantikan sang mentari yang mulai hadir mewarnai bumi ini.
Hatiku serasa bahagia kembali ketika Tuhan memerintahkan sang mentari tuk menjaga dan menyinari langkah hidupku. Ketika kubuka mata pagi ini hatiku berkata " Mulailah lembaran baru pagi ini dengan semangat baru dan berilah senyum terindah untuk dunia yang indah ini."
Betapa bahagianya aku pagi ini. Karena Tuhan masih sayang kepadaku. Terima kasih oh Tuhan, karena kuasaMu sangat indah kurasakan. Saatnya aku melangkah maju hari ini dan untuk mengawalinya ku ucapkan dengan senyum "SELAMAT PAGI DUNIA!!!"



Anggreeta Hapsari S
X SBI 1/ 05

rully octaviano mengatakan...

embun terperosot dari dedaunan hijau , kicauan burung jauh terdengar dari balik awan dan ada pula yang bersembunyi di balik ranting pohon dan dedaunan . bunga pun terbangun dengan bau semerbak disertai gemercik air dari sungai yang memberi kesan air itu menari-nari menyambut datangnya pagi. .



Rully Octaviano
X SBI 1 / 25

bLind mengatakan...

Jam weker ku sudah berbunyi.Terdengar suara sahut-sahutan suara ayam berkokok.Yang membuat aku terjaga dari mimpi indah ku.Tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan ranjang tidur ku.Terlihat dari cela-cela gunung,sang surya mulai merangkak naik ke atas.Silau cahya yang dipanacarkannya mulai menusuk mata ku.Suara burung menyambut hari berganti.Wanginya udara pagi.Memberikan semangat dihati,untuk jalani hari indah ini.

Kusuma Dwi Nur Cahyono
X SBI 3/20

Anonim mengatakan...

Kucoba tuk membuka mataku,tuk melihat indahnya lukisan langit.Kucoba tuk beranjak,tuk mendengar suara burung berkicau dan ayam berkokok pertanda hariku dimulai.Kubuka jendela kamarku dan kurasakan dinginnya suasana pagi ini.Kuberharap pagi ini mejadi awal yang indah tuk hariku ini.


Fauziyah A.C/16/X-2

Anonim mengatakan...

kilaumu adalah citramu...
bagimu dan juga pecintamu...
kau adalah nuansa...
hadirmu adalah rindu semesta raya...

kala sang surya menunjukan kuasanya...
kerinduanku semakin nyata...
jangan pisahkan kerinduanku dan citranya
jangan biarkan artinya menjadi fana...
Layaknya Embun yang tak pernah mengingkari pagi,
Dan kala sang surya menyapa,embunpun berkata,
Tak ada yang baik untuk dicintai,
Tak ada yang buruk untuk dicaci maki...
Tak ada yang sempurna untuk di puji,
Tak ada yang hina untuk ditinggal pergi...


karena memang tak ada yang kekal didunia ini selain rahmat dan
anugrah sang pencipta-Nya...sang pencipta yang juga pecinta...


Elisabeth Ritria Dwilistya Paramita
X-2/13

Anonim mengatakan...

Di pagi hari saat aku terbangun dari tidurku. Kulihat matahari mulai menyinari bumi ini dan kulihat butir - butir embun menghiasi dedaunan, kudengar kicau burung meramaikan suasana pagi yang cerah. Aku pun siap untuk memulai hari dengan semangat yang baru.

Nama : Ivan Christianto B
Kelas : X-4
Nomor : 16

Anonim mengatakan...

Ketika mentari menampakkan bias sinarnya.Kudengar kicauan burung bernyanyi.Mentaripun menyunggingkan sebuah senyuman, membelai hangat tubuhku bagaikan belaian hangat seorang bunda.Ketika kulangkahkan kakiku keluar,udara yang menyejukkan ini merasuk dalam jiwa dan ragaku.Suara yang tak asing kudengar tiba-tiba datang,dan...
"kukuruyuuuk."
Selamat pagi dunia.Aku siap memulai hariku dengan penuh suka cita.Hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya.

Nama : Kartika W
No. : 24
Kelas : X-2

Anonim mengatakan...

Kubuka Mata sejuk menusuk tulang terasa nyaman.
Kilau titik embun mengundang.
Angin sepoi serasa membuai.
kicau burung mengiringinya.
Serasa tak asing Sinar Mulai terbias dan menenbus keheningan.
di'iringi kokok ayam menyapa.
Lembar baru ku sambut dengan Bangga.
Suka cita terniang,menanti yang belum ada,pagi cerah ku awal panyemangat ku.


Nama: Pupa Kumalasari
Kelas:X-2
No: 29

Anonim mengatakan...

Ketukan palung dan ayam berkokok memecah keheningan.
Angin sejuknya bertiup,
menggantikan dinginnya angin semalam.
nyanyian merdu burung-burung pun mulai terdengar.
Cahaya hangatnya membuka kuncup-kuncup indah bunga.
Sinarnya terpantul indah,
jingga di langit...
Dari langit timur sang mentari datang,
'tuk sebuah hari baru..

pascallia
X2/28

fransisca mengatakan...

kubuka mata saat pagi menjelang..
sinar matahari hangat menyentuh kalbu...
ayam-ayam berkokok bersahut-sahutan..
burungpun berkicauan..
kutatap dunia dengan hati gembira..
saat itu pula kusambut hari baru-ku
dengan ceria..

FRANSISCA A.S.D
X-1/12

Anonim mengatakan...

Matahari pagi yang masih tersipu malu dan bersembunyi di balik awan tampak begitu indah.Udara yang masih segar tanpa polusi yang selalu menghantui membangkitkan semangat untuk memulai seluruh aktifitas di pagi hari ini.

Tri Ananta M.A
X-1/30

Anonim mengatakan...

Kurasakan hangat indahnya sang mentari membangunkanku dari tidur yang lelap ini.Sinarmu yang terang mulai memasuki mata dan mengusirku dari alam mimpi. Embun membasahi dunia dan mulai mengawali hari ini. Kicau burung bernyanyi dan kini ku siap tuk jalani hari ini. Kini kubergegas untuk memulai menjalani hari ini. Dan kukatakan Selamat pagi.


Nama : Mario D.A
NO : 18
Kelas: sbi X-1

Anonim mengatakan...

Embun esok jatuh membasahi daun. Sang surya mengintip dari sela selimut kelabu. Udara meniup dingin membekukan hati. Menerawang jauh tak terbatas, menanti apa yang akan terjadi pada hari baru ini.

Nama : Ellena Rachma Kusuma
Kelas: X SBI 2
Nomor: 14

Anonim mengatakan...

Kelam langit bertabur bintang ..
Perlahan beranjak pergi ..
Digantikan oleh warna jingga ...
Mentari pun tak telambat terbit ..
Sinarnya melenyapkan rasa dingin ..
Menghangatkan tiap insan di bumi ..
Udara yang masih sejuk terasa begitu menyegarkan ..
Kicau burung memberi keceriaan di sunyinya pagi ..
Semua pun siap menyambut hari baru ..

[Vivian Kristiarto, XSBI 1/33]

Anonim mengatakan...

mata yang semula terpejam mulai terbuka
sinar matahari mulai menghangatkan tubuhku
dengan mata sayup
aku memberanikan diri berjalan menuju jendela kamarku
ternyata semua masih terlihat sama
bahagianya hatiku
burung-burung masih berkicau
seolah menyambut indahnya pagiku

kaki kecilku mulai berjalan keluar
berpijak pada rumput-rumput yang masih berembun
nafas inipun terasa sangat ringan karena sejuknya udara ini
semua ini hanya dapat kurasakan saat tiba waktumu, pagi .
=)

created by :
Jessie F.P
X sbi 1 - 16

Anonim mengatakan...

Udara yang sejuk mulai merambah kulit. Dan matahari pun mulai terbit dari timur. Tetesan air embun telah jatuh di dedaunan. Mata telah terbuka, dan aktifitas dimulai. Mari bangun semangat baru, tuk hadapi hari yang cerah ini.




Nama : SHAFRIAN ADHI K
Kelas : X-1
No. absen : 27

Anonim mengatakan...

Secercah sinar merambat melalui jendela menyadarkanku dari mimpiku. Nyanyian merdu bagai alunan melodi mahakarya sang pencipta. Menghipnotis indra pendengarku untuk terus mendengarnya. Semerbak harumnya hingga kuterbuai akan indahnya pagi . Menantang ku untuk melangkahkan kaki menyegarkan diri

Putri Devi P

XSBI4/25

Anonim mengatakan...

Hangatnya mentari bangunkanku dari tidur.
Kulihat mawar berhias embun di balik jendela.
Burung bernyanyi seakan mengajak menari.
Desir angin iringi langkah kaki.
Indahnya pagi ini buatku semangat jalani hari.

WIDIAYU APRIANA K.
XSBI3-33

Anonim mengatakan...

Mentari timbul dari kegelapan.Sang bulan bersembunyi di balik fajar yang menyingsing.Para burung berkicauan membuka setiap mata yang terpejam.karena ini saatnya.Memulai hari baru dengan warnanya sendiri.

rendz_ mengatakan...

Sinar sang mentari menyapa lembut, jingga merona di angkasa. Angin bertiup pelan membawa hawa segar di hari yang baru. Sayup terdengar suara kokok ayam dan kicau burung yang memecah heningya pagi. Orang-orang pun tengah bersiap menjalani aktifitas mereka di hari ini dan akupun berharap hari ini akan menjadi hari yang indah bagiku dan bagi semua orang.

Ignatius K Narendra S (X SBI 1/15)

Anonim mengatakan...

Saat burung berkicauan, menyambut indahnya pagi yang kunjung tiba
Mentaripun menyingsing datangnya hari baru
Kurasakan betapa muliaNya karunia Tuhan sebening embun pagi yang menetes di dedaunan
Cakrawalapun telah memasyurkan karya tanganNya
Aku pun bernyanyi layaknya semesta bernyanyi tuk ungkapkan, "Selamat Pagi Dunia!!!"

Nama : Chastiti Mediafira W
Kelas: X SBI-4
No : 06

Anonim mengatakan...

saat ku terbangun di esok hari..
ku rasakan cahaya matahari yg perlahan - lahan mulai menyelimuti tubuhku lewat jendela kamar ..
perlanhan -lahan mataku mulai terbuka sedikit demi sedikit ..
ku coba tuk bangun dari tidur ku untuk menghirup udara di pagi hari dan siap untuk melakukan aktifitas dengan ceria .


Nurina Pandan Wangi
X.4 /22

Anonim mengatakan...

.Malam telah usai tergantikan mentari pagi.Ketika surya menampakkan cahayanya ku gapai hari cerahku menanti sebuah cerita yang pasti akan terjadi di diriku.Semilir angin sepoi-sepoi menembah sejuknya pagi yang menusuk kulitku.ku buka jendela tempatku singgah,berarak-arakan dimensi warna bunga di taman.Terdengar alunan lagu kicau burung gereja yang memebuatku enggan meninggalkan semua.Cahaya mentari,hangat dirimu memberi sayap tuk terbang jauh,tinggal pergi sedihku.Cahaya mentari pagi terima kasih untukmu telah ada dan menjaga hatiku selamanyaaa.

agni/01/X3

Natanael mengatakan...

Mentari mengurai sinarnya yang hangat.
Udara pagi menebar aroma kesegarannya
Begitu indah...
Seperti senyummu saat aku terjaga oleh kehangatan sang mentari.
Trimakasih Tuhan...Tiada secerah pagi ini.
Segarnya embun pagi meresap hilang di sela akar rerumputan.
Cerahnya cakrawala membenamkan malam.
Lembutnya kabut, menyembunyikan bayangmu dari mimpiku.
Meski hatiku takkan pernah jauh darimu.(Natanael Iyandra/20/x4)

Anonim mengatakan...

Saat ku buka kedua mataku, embun pagi telah menyambut.
Kicauan burung-burungpun turut menyapaku.
Segera aku bergegas untuk menyampaikan salam pagiku kepada sang mentari. Tak lupa aku menikmati udara sejuk yang menghampiriku.
Sungguh cerah hariku ini, aku siap untuk menjalani.

Fransiska P.P.N
X SBI 2 / 17

Anonim mengatakan...

Pagi ini benar-benar kacau.
Embun pagi yang menyegarkan pagi itu membangunkan aku dari tidurku.
Kasur yang empuk melemparku ke lantai seakan mengingatkan tentang tugasku yang belum selesai.
Sapaan mentari seakan sia-sia untukku.
Dengan segera ku bangun tuk bersihkan diri.
Menunggu komputer nyala pun serasa seribu tahun lamannya.
Betapa kacaunya diri ini saat melihat tulisan TUGAS TERAKHIR DIKUMPULKAN TANGGAL 14 SEPTEMBER 2009!!!!!
Betapa menyebalkannya pagi ini.

Felix Aji Budianto (X SBI 4/11)

Anonim mengatakan...

Kicauan burung burung manis itu seperti mengajakku untuk bangun dari tidur lelapku.
Kedua mataku rasanya masih enggan untuk menyaksikan jutaan rahasia di pagi ini.
Dengan gagahnya,sang mentari mulai bangun dari peraduannya dan memberikan secercah sinar kehangatan.
Ayam berkokok dengan lantangnya.
Seakan akan ingin menunjukkan suara emasnya pada semua orang.
Bulir-bulir embun membasahi dedaunan.
Pagi ini aku benar-benar merasakan sebuah kedamaian dan kesejukan yang tak terkira.
Tak ada yang bisa menggantikannya.
Di balik hari esok,masih banyak rahasia pagi yang masih terpendam.



vidi rahman aziz/X4/32

Anonim mengatakan...

Sang Fajar mulai menampakkan wujudnya menandakan hari baru tiba.Seberkas sinar hangat yang membangunkan ku masuk dari jendela kamarku. Kicauan burung pun ikut mewarnai sunyinya pagi. Angin pagi berhembus membawa semerbak bau bunga. Seakan semuanya menyambut hari baru dengan semangat.


Nama: Naim Aryudya A.
Kelas: X-1
Nomor: 22

Anonim mengatakan...

mentari pagi tersenyum menyambut hari yang baru .
hingga kubuka mata ini selalu terlihat semangat semua orang akan kegiatannya .
dan aku pun bersyukur karena tuhan masih mengizinkanku menyambut indahnya dunia .




Desnia S.R.
X-SBI1 / 08

Anonim mengatakan...

Tak terasa senja telah berganti.
Kini, bersambut mata hati yang segar menatap sejuk cerah mentari pagi.
Hanya Sang Surya dan kicauan burung pagi ini yang sanggup membawaku bangkit dari tidur lelapku.
Dan lihat! Sebaris sayap-sayap mungil melambai di biru cerah langit di ujung jendela kamarku.
Berderet-deret baris jingga Sang Mentari pun melukis eloknya langit.
Tak kukira, berkembang senyum manis di belakang ku berdiri.
Senyum tulus Mentariku. "Selamat pagi!"
Dan kuucap, "Selamat pagi juga, Bunda!"

Anonim mengatakan...

Tak terasa senja telah berganti.
Kini, bersambut mata hati yang segar menatap sejuk cerah mentari pagi.
Hanya Sang Surya dan kicauan burung pagi ini yang sanggup membawaku bangkit dari tidur lelapku.
Dan lihat! Sebaris sayap-sayap mungil melambai di biru cerah langit di ujung jendela kamarku.
Berderet-deret baris jingga Sang Mentari pun melukis eloknya langit.
Tak kukira, berkembang senyum manis di belakang ku berdiri.
Senyum tulus Mentariku. "Selamat pagi!"
Dan kuucap, "Selamat pagi juga, Bunda!"

Dinda Anggun R.
X.3 / 09

Unknown mengatakan...

Pagi hari..saat aku membuka mata..kulihat begitu sejuknya pagi hari..dengan kicauan burung nan merdu memberi suara yang syahdu tuk di dengar..sejuknya pagi selalu mengawali hari ku..memberi semangat tuk melangkahkan kaki menyambut indahnya hari..

Mega Kusuma
X SBI 1 / X-1

Anonim mengatakan...

Tirai jendela tersibak.
Melenggangkan sinar matahari hangat menerpa wajahku.Dibarengi raungan beker pertanda waktu telah berputar,dari bulan menjadi mentari.Pertanda bagiku untuk tersadar dan menyambut pagi.Tapi tubuhku masih berkutat dengan bantal dan guling.Seakan sahabat lama yang tak ingin terpisah,tak ingin terpaut.Sampai dedaunan meneteskan embun terakhirnya,barulah semua angan,impian,jiwa,khayalan dan paksaan berkumpul menjadi satu,membentuk bateri baru,yang menyalakan semangatku,membuatku terhenyak bangun dan berkata...SELAMAT PAGI DUNIA!!!:D

CREATED BY:ADINNISA G.I.A
X2/01

Anonim mengatakan...

Tirai jendela tersibak.Melengggangkan sinar matahari hangat menerpa wajahku.Dibarengi raungan beker pertanda bulan berganti dengan mentari.Pertanda aktifitas terus berganti.Tapi tubuhku masih sibuk berkutat,bergelut dengan bantal dan guling.Seakan sahabat lama yang tak ingin terpisah,tak ingin terpaut.Waktu berputar,sampai dedaunan meneteskan embun terakhirnya.Barulah semua angan,impian,jiwa,khayalan,dan paksaan,membentuk baterai baru,membuatku terhenyak bangun,dan berkata...
SELAMAT PAGI DUNIA!!!:D

CREATED BY:ADINNISA G.I.A
X2/01

Anonim mengatakan...

Kabut pagi yang begitu tebal menyelimuti udara yang begitu sejuk.
Tidak ada polusi ataupun panas. Angin yang berhembus sepoi menusuk tulang.
Segar dan sejuk hanya yang aku rasa. Suasana yang masih sepi diiringi dengan kicauan burung yang merdu membuat hati aku tenang.
Di kala setiap orang memulai aktifitas dengan senyum dan sapa "Selamat pagi duniaku!!"

nama : Jaqueline Sheylla R D S
Kelas: X2
Absen: 22

Mahendra Adhy mengatakan...

Dering weker membangunkanku dari mimpi indahku. Kulangkahkan kakiku dari tempat tidurku untuk menyambut hari baru. Kubuka tirai jendela kamarku. Bermandikan sinar hangat Sang Mentari,kutatap halaman rumahku yang kecil tapi indah.Sejenak ku berpikir apa yang akan kulakukan di hari baru ini. Kulihat dirinya melambai ke arahku dari jalan di depan rumahku,mengajakku beranjak dari kamar untuk melangkah keluar meikmati indahnya pagi.
Adianto Mahendra Putra/Sepuluh SBI 1/Nomor absen 1

Anonim mengatakan...

Sang surya mulai bangkit dari peraduaanya. Menyinarkan sedikit demi sedikit cahaya yang begitu luar biasa terangnya. Burung-burungpun mulai bernyanyi di bawah terik sang mentari. Riang gembira menyambut pagi dengan kicauan-kicauan khasnya. Mereka terbang membentangkan sayap kesana kemari melintasi langit. Walaupun angin dingin masih terasa merasuk hingga ke tulang, tetapi indahnya pagi sangat menyejukkan hati. Selamat pagi!

Ravinska A.Z.
X3 / 29

Anonim mengatakan...

Sang mentari telah menampakkan dirinya. Terdengar suara kokok ayam jago menyambut datangnya sang mentari. Burung-burungpun dengan riang meninggalkan sarangnya untuk terbang menuju hangatnya sang surya. Dengan seberkas cahayanya, ia hangatkan pagi yang masih terasa dingin oleh angin malam lalu. Menghangatkan dan menyinari dunia dengan cahayanya yang begitu hangat.

Oktaviana H.
X3 / 25

Anonim mengatakan...

mentari telah bersinar melewati bibir jendela kamar. Hawa udara sejuk pagi yang kurasa membuat seakan mimpiku terpecah belah bagaikan ombak yang menabrak karang. Dan pagi itu kumulai rutinitasku seperti biasa.


Nama :Sukma Adhi.R
Kelas/absen :X.SBI 3/32

Anonim mengatakan...

Udara pagi yang dingin menusuk tulang membuatku menggigil kedinginan. Suasana pedesaan yang begitu kental membuatku terlarut akan aroma sawah di pagi hari.


Nama : Fachmy Azis
Kelas/absen : X.SBI 3/13

Anonim mengatakan...

udara nan sejuk di pagi hari, seakan membuat diriku tak mau beranjak dari tempat tidur. Ku ingin tetap berada disitu tuk melanjutkan kisah mimpiku di malam hari. Tapi ibuku berkata "Bondan!! Bangun!". Sayang sekali, mimpiku harus dilanjut nanti malam.

Nama : Bondan Y.
Kelas/absen : X.SBI 3/07

Anonim mengatakan...

Mentari mulai tersenyum
Seolah menyapa pagi
Embun yang dingin pun terasa hangat
Membuat suasana kian sejuk
Aku pun terbangun dari tidurku
Dinginnya angin menusuk tulang
Sejenak ku menghela nafas
Menikmati segarnya udara
Sungguh indah suasana di kala itu
Membuat semua orang memulai aktivitasnya dengan "Selamat pagi"
Jamal M.Y/21/X-2

D & D Production mengatakan...

Pagi hari...
Matahari bersinar terang...
Burung-burung berkicauan...
Aku terbangun dari tidurku...
Ku jalani hari-hariku...
Tuk' melangkah lebih maju...

Nama : Danar Ari Widiyoko
No / Kelas : X-SBI 4 / 08

Anonim mengatakan...

cuaca pagi yang segar merasuk tubuhku,membuatku bersemangat untuk menjalani aktivitasku.Suasana yang tenang yang begitu kental membuatku terlarut akan kesejukan di pagi hari.

faisal yanuar
kelas X-2 / 15

Anonim mengatakan...

Kudengar ayam bernyanyi dengan nyaringnya..
Kubangunkan diriku..
Dengan segera kubuka jendela kamarku..
Paru-paruku seakan merasakan kelegaan abadi..
Sejuk sekali udara ciptaan-Mu ini..
Alangkah beruntungnya aku dapat merasakan ciptaan-Mu yang indah ini..

Maura Gustia Notarin
X SBI 1/19

Anonim mengatakan...

kicau burung yang selalu menyambutku.Setiap pagi sehabis bangun tidur,kubuka jendela,kuhirup udara yang masih segar,udara pedesaan baturetno.Embun pagi yang menetes,serta tiupan angin yang semilir,indahnya suasana desaku,walau terpencil tapi indah dimataku.
eka nurul azizah/X-2/12

Anonim mengatakan...

pagi adalah awal yang indah dalam memulai hari angin lembut nan segar seakan membelaiku.membangunkan ku dari tidur nyenyak q.mentari yang masih tersipu malu di ujung timur memancarkan sinar lembut sehingga merona eajah ini karenanya sungguh tuhan sangat adil menciptakan keindahan pagi.

Anonim mengatakan...

Suara adzan membangunkanku dari dunia mimpi ditemani segarnya udara pagi menyambut hari baruku. Membimbingku 'tuk segera mencari pengalaman baru. Kulangkahkan kaki dengan semangat bagaikan tentara yang bersiap 'tuk berperang.



Muhamad Arief Ichwani
(X-2/27)

Anonim mengatakan...

Sinar kuning lembut mencoba mencari celah-celah tuk menerobos jendela kamarku. Kokok ayam jantan yang menyeruak t'lah benar-benar menyadarkanku dari rasa kantuk ini. Akhirnya Sang Dewi mulai beranjak pergi dari singgasananya dan digantikan oleh kemegahan Sang Raja Pagi. Merdunya kicau burung yang riang seakan menyambut hadirnya Sang Raja. Angin yang bertiup lembut menyibakkan rambut kusutku selepas tidurku tadi dan membuatnya semakin berantakan. Embun yang masih enggan untuk meninggalkan dedaunan terlihat bagaikan kristal-kristal indah dibawah pancaran sinar jingga Sang Raja.
Keadaan seperti inilah yang begitu membahagiakanku, serasa mereka semua telah menyambutku dan memberiku ketenangan hati yang begitu berarti.

AGNES A.K.
X SBI 2/02

Unknown mengatakan...

pagi hari di saat kubuka mata angin pagi mulai membelaiku.ku dengar sayup suara burung burung menghiasi indahnya pagi ini.membuatku bersemangat mengawali hari ini.terima kasih tuhan telah memberi pagi seindah ini


bimo adhi n 10/x sbi 2

Anonim mengatakan...

Suasana pagi hari di rumahku.
Burung berkicauan, udara sejuk, kabut menutupi pemandangan.
Mentari mulai menampakkan wajahnya.
Hati berseri-seri melihat indahnya suasana di pagi hari.



Ahmad Rifki Almubarrok X-2/3

Unknown mengatakan...

Izin save kak 🙏

Anonim mengatakan...

izin save, baguss banget