Kamis, 11 Oktober 2012

Tugas Pengganti Perkuliahan Dasar-Dasar Kurikulum
Drs. Bambang Dwi Sasongko, M.Pd.

Buatlah 10 (sepuluh) pertanyaan berdasarkan ringkasan materi berikut!
Daftar pertanyaan disertai jawaban (tulisan tangan rapi) diserahkan pada perkuliahan Jumat, 19 Oktober 2012. Selamat mengerjakan!


n  Pendidikan Formal memiliki rancangan pendidikan / kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas, rinci. Dilaksanakan secara formal, terencana, ada yang mengawasi dan menilai. Diberikan oleh guru/ pendidik yang memiliki ilmu dan keterampilan khusus dalam bidang pendidikan. Interaksi berlangsung dalam lingkungan tertentu, fasilitas, alat dan aturan tertentu
n  Formal: Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Bab I Ps 1 Ayat 19) UU No. 20 tentang Sisdiknas
n  Pengertian secara tradisional: William B. Ragan dalam buku Modern Elementary Curriculum: Traditionally, the curriculum has meant the Subject taught in shool, or course of study Sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau ijazah (Pertengahan abad XX)
n  Pengertian modern: Saylor J. Gallen & William N. Alexander: ‘keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, di halaman maupun di luar sekolah’ Soedijarto: ‘segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh para siswa/ mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan Association for Supervision Curriculum Development A Departement of the national Education Association, dalam buku “Balance in the Curriculum” tahun 1961 mengemukakan pengertian kurikulum: ‘semua kesempatan belajar yang diberikan oleh sekolah sebagai bantuan demi pengembangan pelajar yang seimbang’
n  Hierarki tujuan : Tujuan pendidikan nasional, Tujuan institusional, Tujuan kurikuler, Tujuan instruksional
n  Fungsi Kurikulum: Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua / masyarakat. Ikut memberikan saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program pendidikan di sekolah
n  Pengertian kurikulum Sempit Kurikulum sebagai mata pelajaran atau bahan ajar. Luas Semua yang diperoleh siswa karena pengarahan-bimbingan dan tanggung jawab sekolah.
n  Tujuan pendidikan Nasional: Membentuk manusia pembangunan sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan sesama manusia dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.
n  Tujuan institusional: tujuan yang hendak dicapai oleh setiap jenjang pendidikan, misalnya tujuan institusional SD, SMP, SMA, dan seterusnya. Semua tujuan berorientasi pada pencapaian tujuan nasional, dan agar setiap tujuan tidak menyimpang maka perlu didahului dengan pengertian pendidikan, dasar pendidikan, dan tujuan pendidikan nasional.
n  Tujuan kurikuler: Tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran tertentu. Berupa pengalaman-pengalaman belajar siswa sesuai mata pelajaran yang diikuti dan harus sesuai dengan tujuan institusional dan tujuan nasional. Misal tujuan pelajaran olahraga dan kesehatan, untuk menjadikan siswa sehat jasmani dan rohani.
n  Tujuan instruksional: Tujuan yang hendak dicapai pada saat pelajaran berlangsung. Tujuan ini dibedakan atas tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.Tujuan instruksional umum (TIU) sudah dirumuskan dan merupakan acuan dalam perumusan tujuan instruksional khusus.Tujuan instruksional khusus (TIK) merupakan penanda terjadinya perubahan tingkah laku pada anak setelah mengikuti pelajaran tertentu.
n  Fungsi kurikulum: Penyesuaian, Pengintegrasian, Pembeda, Persiapan, Pemilihan, Diagnostik. Masyarakat sosial berkembang sesuai tuntutan kebutuhan (dinamika kehidupan sosial). Anak didik dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kurikulum diciptakan untuk bisa memfasilitasi terjadinya penyesuaian diri tersebut. Pengintegrasian, anak didik agar dapat mengintegrasikan diri dan alam dengan pengtahuan, pengalaman, keterampilan, dan cara berpikir yang dimiliki sehingga dapat berperan dan memberi kontribusi kepada masyarakat secara integratif. Peranan Kreatif, Kurikulum menciptakan rumusan kebudayaan yang baru dan bermanfaat bagi kehidupan sekarang dan yang akan datang agar masyarakat dapat mengembangkan potensinya seoptimal mungkin (contoh Jepang yang mengawinkan budaya lama dan baru dengan sangat harmonis)
n  Prinsip Efisiensi seperti prinsip ekonomi. Artinya dengan biaya, waktu, dan tenaga yang sedikit diperoleh hasil yang maksimal, namun dengan pertimbangan yang rasional dan wajar.
n  Prinsip Kontinuitas artinya ada keterkaitan antara tingkat pendidikan, jenis program pendidikan, dan bidang studi. Kesinambungan antar tingkat pendidikan memungkinkan materi disesuaikan dengan jenjang di atasnya. Antar bidang studi artinya, materi satu dengan lain harus terpadu (terkait satu sama lain). Prinsip Fleksibilitas, meliputi keleluasaan dalam memilih program pendidikan dan keleluasaan dan pengembangan program pengajaran (kesempatan bagi anak didik dalam mengembangkan ilmu dan keterampilannya dengan tetap betumpu pada tujuan)Prinsip Orientasi Tujuan , sebelum bahan dan langkah ditentukan, dirumuskan lebih dulu tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian arah pembelajaran jelas dan pendidik dapat menentukan metode, alat dan bahan, serta evaluasi yang sesuai.Prinsip Orientasi Tujuan , sebelum bahan dan langkah ditentukan, dirumuskan lebih dulu tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian arah pembelajaran jelas dan pendidik dapat menentukan metode, alat dan bahan, serta evaluasi yang sesuai.

Tidak ada komentar: