BAGAN KURIKULUM
Materi sajian ke 4 dalam mata kuliah
Dasar-dasar Kurikulum
Oleh
Drs. Bambang Dwi Sasongko
BAGAN KURIKULUM
Tujuan Pendidikan Nasional
Membentuk manusia pembangunan sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan sesama manusia dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.
Tujuan Institusional
Tujuan yang hendak dicapai oleh setiap jenjang pendidikan, misalnya tujuan institusional SD, SMP, SMA, dan seterusnya.
Semua tujuan berorientasi pada pencapaian tujuan nasional, dan agar setiap tujuan tidak menyimpang maka perlu didahului dengan pengertian pendidikan, dasar pendidikan, dan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan Kurikuler
Tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran tertentu. Berupa pengalaman-pengalaman belajar siswa sesuai mata pelajaran yang diikuti dan harus sesuai dengan tujuan institusional dan tujuan nasional. Misal tujuan pelajaran olahraga dan kesehatan, untuk menjadikan siswa sehat jasmani dan rohani.
Tujuan Instruksional
Tujuan yang hendak dicapai pada saat pelajaran berlangsung. Tujuan ini dibedakan atas tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
Tujuan instruksional umum (TIU) sudah dirumuskan dan merupakan acuan dalam perumusan tujuan instruksional khusus.
Tujuan instruksional khusus (TIK) merupakan penanda terjadinya perubahan tingkah laku pada anak setelah mengikuti pelajaran tertentu.
Isi kurikulum
Rincian bidang pengajaran atau bahan pelajaran untuk para siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Urutan penyajian bahan pelajaran dari satu semester ke semester berikutnya, dari satu tahun ke tahun berikutnya.
Sumber bahan berupa tempat, orang, barang cetakan dan lain-lain.
GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) merupakan penjelasan terperinci setiap bidang pengajaran.
Struktur Program
Contoh untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) terdiri dari
Pendidikan umum (Agama, PMP, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Olahraga dan Kesehatan)
Pendidikan keguruan Ilmu Keguruan dan Praktek Keguruan
Pendidikan SD dan Pendidikan spesialisasi/ pengembangan meliputi IPS, Matematika, Pendidikan Kesenian, dan Pendidikan Keterampilan.
Organisasi
Struktur Horisontal (mata pelajaran, kelompok mata pelajaran, kesatuan program)
Struktur Vertikal (kelas per kelas, bentuk moving kelas).
Kombinasi a dan b
STRATEGI
Cara dalam pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan, mengatur kegiatan.
Cara pengajaran umum, maupun setiap bidang studi
Metode tidak selalu cocok untuk setiap bidang studi.
Sarana Personal
Sarana personal dalam kurikulum antara lain guru, tenaga konselor, tata usaha, pengawas, dan lain-lain yang secara simultan, integratif, dan kolaboratif melaksanakan kurikulum demi mewujudkan tujuan pendidikan, baik secara nasional, institusional, kurikuler, maupun instruksional.
Sarana Material
Bahan ajar berupa buku, media pengajaran, surat kabar, internet dan lain-lain.
Sarana fisik seperti gedung sekolah, kantor guru dan administrasi, laboratorium, lapangan, halaman dan taman, dan sebagainya.
Biaya operasional penunjang pendidikan berupa uang rutin (SPP), dan uang pengembangan (uang gedung).
Sarana Kepemimpinian
Terjadinya interaksi yang harmonis (saling mendukung) antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan pimpinan sekolah, guru dengan staf administrasi, demi terjaminnya mutu pembelajaran di sekolah. Dalam kaitan ini diperlukan situasi dan kondisi yang nyaman dan tugas yang proporsional dan profesional.
Sarana Administrasi
Perlunya berbagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran seperti Pedoman Khusus Bidang Pengajaran, Pedoman Penyusunan Satuan Pelajaran (sekarang silabus dan RPP), Pedoman Praktek Keguruan (Pedoman Guru), Pedoman Bimbingan Siswa (Pedoman BK), Pedoman Administrasi dan Supervisi oleh Kepala Sekolah, dan lain-lain.
Perubahan
Perubahan berjalan seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dalam dunia pendidikan pun terjadi perubahan yang sangat mendasar dan signifikan, sehingga kurikulum juga perlu berubah agar dapat mewadahi berbagai tuntuan dan kebutuhan zaman.
Kontinuitas
Penilaian terhadap kinerja kurikulum perlu dilakukan secara kontinyu, terus-menerus dan berkesinambungan agar dapat dideteksi secara dini adanya kelemahan, penyimpangan serta ketidaksesuaian antara program dengan kebutuhan di lapangan.
Feedback (umpan balik)
Pelaksanaan evaluasi dalam kurikulum merupakan umpan balik (feedback) bagi komponen kurikulum yang lain, misalnya dengan evaluasi dapat ditentukan tujuan lebih lanjut, strategi pencapaian yang baru, bahan ajar yang terkini, sarana yang memadai, dan lain-lain.
Dinilai banyak pihak
Penilaian terhadap kurikulum yang dipandang baik, sesuai dengan kebutuhan di lapangan atau tidak, kelayakan dalam pemakaian dapat dilakukan oleh berbagai kalangan. Para ilmuwan, akademisi, politikus, birokrat, masyarakat (LSM), para pengguna lulusan, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar